4.191 Dari 20.260 Pendaftar Lulus Seleksi Beasiswa LPDP Tahap 1 Tahun 2024

Tanpa terasa, pada hari Senin tanggal 10 Juni 2024, nama saya tercatat sebagai salah satu dari total  4.191 peserta yang lulus seleksi beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tahap 1 tahun 2024 berdasarkan keputusan Direktur Utama LPDP. Seleksi LPDP sendiri terdiri dari 3 tahapan yaitu seleksi admistrasi, seleksi skolastik dan seleksi substansi. Pada seleksi substansi sebagai seleksi akhir, saya mendapat nilai 849 (passing grade 785). Yang menjadi kampus pilihan pertama saya adalah Institut Pertanian Bogor (IPB) pada program studi Manajemen dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia (manajemen) dan Universitas Bina Nusantara (Ilmu Manajemen). Konon katanya, program studi Manajemen dan Bisnis sekolah bisnis IPB University (nama bahasa Inggris dari IPB) merupakan yang terbaik di Indonesia dan kedua terbaik di Asia Tenggara. Sementara, Universitas Bina Nusantara dengan program studinya Ilmu Manajemen merupakan satu-satunya universitas swasta penyelenggara tingkat doktoral di bilang ilmu manajemen yang tertera dalam list LPDP. 

Sebagaimana diketahui, program beasiswa LPDP 2024 terdiri dari: 

  • Program Umum (Beasiswa Reguler, Beasiswa Perguruan Tinggi Utama Dunia dan Beasiswa Parsial)
  • Program Afirmasi (Beasiswa Penyandang Disabilitas, Beasiswa Putra-putri Papua, Beasiswa Daerah Afirmasi, Beasiswa Prasejahtera)
  • Program Targeted (Beasiswa PNS, TNI, POLRI, Beasiswa Kewirausahaan, Beasiswa Pendidikan Kader Ulama, Beasiswa Dokter Spesialis dan Subspesialis
  • Program Prioritas (Beasiswa Prioritas LPDP - NTU Program Doktor, Beasiswa Prioritas LPDP - UNSW Program Doktor, Beasiswa Proritas LPDP - NUS Program Master Bidang Kewirausahaan,  Beasiswa Prioritas LPDP - University of Dundee Program Doktor)

Flashback sekilas ketika mendaftar, berdasarkan record di website LPDP saya mendaftar pada tanggal 12 Januari 2024 dan mengunggah berkas saya di menit-menit akhir tepatnya pada tanggal 12 Februari 2024 pukul 23.38 WIB alias 22 menit sebelum pendaftaran ditutup secara resmi. Pada tanggal 12 Februari 2024, saya juga baru membuat dan mengurus surat keterangan dari kepala desa sebagai kelengkapan administrasi. Sejak pagi sampai tengah malam pada tanggal 12 Februari 2024, saya masih sibuk membuat esai dan proposal penelitian saya. Baik esai maupun proposal penelitian, benar-benar dibuat dari awal sampai selesai hanya 1 hari, tepatnya tanggal 12 Februari 2024. Ini tentunya tidak patuh dicontoh oleh teman-teman yang akan berjuang untuk mendaftarkan diri sebagai bagian dari penerima beasiswa LPDP. Mengingat jumlah kata yang dipersyaratkan di atas 1000 kata, silahkan membuat esai dan proposal jauh sebelum waktu pendaftaran berakhir.

Setelah esai dan proposal sudah selesai, sebelum mengupload berkas, saya memeriksa semua kelengkapan yang diminta dengan membacanya sekilas. Seperti yang sudah sering dialami dan diwanti-wanti, pada menit akhir pendaftaran, website LPDP kadang mengalami downtime, dan inilah yang saya alami, ketika unggah dokumen websitenya error dan mesti diulang beberapa kali. Setelah sempat cemas sambil menunggu apakah proses upload sukses atau tidak, akhirnya mendapatkan notifikasi bahwa pendaftaran sukses dilakukan. Langkah awal sudah selesai. Selanjutnya menunggu proses seleksi berikutnya.

Jadwal yang sudah dibagikan LPDP di websitenya selalu dipantau, sampai akhirnya kabar gembira datang, yakni dinyatakan sebagai salah satu peserta yang lulus seleksi.  Semakin bersyukur kepada Tuhan, karena ternyata dari total 20.260 peserta yang mendaftar, yang lulus seleksi administrasi sebanyak 14.000 peserta
dan semakin menurun di seleksi skolastik. Sampai akhirnya pada seleksi substansi yang lulus hanya  4.191 peserta.

Direktur LPDP Dwi Larso dalam pemaparannya via Zoom pada tanggal 12 Juni 2024 pada kegiatan webinar penyambutan calon penerima beasiswa LPDP hasil seleksi tahap 1 Tahun 2024 mengatakan bahwa peserta yang belum lulus sebenarnya merupakan putra-putri terbaik bangsa yang belum mendapatkan kesempatan karena kapasitas LPDP terbatas, untuk itu bagi peserta yang lulus seleksi merupakan orang-orang terpilih dari orang-orang keren, anak-anak muda dan harapan kemajuan bangsa Indonesia. "Saya ingin mengingatkan rekan-rekan semua, pendaftar LPDP 20.000 lebih. Kemudian dari seleksi administrasi  berkurang 14.000. Saya hanya ingin mengingatkan rekan-rekan, di belakang anda ini ada teman-teman anda yang anda sisihkan dan mereka sebenarnya adalah putra-putri terbaik bangsa yang belum mendapatkan kesempatan  karena kapasitasnya terbatas. Jadi anda adalah orang-orang yang terpilih dari orang-orang yang keren, anak-anak muda Indonesia, harapan kemajuan bangsa Indonesia." kata direktur LPDP.

Selanjutnya direktur LPDP Dwi Larso mengatakan bahwa peserta yang lulus selain mewakili pendaftar LPDP yang tahap 1 total pendaftarnya total 20 ribu lebih, juga mewakili seluruh rakyat Indonesia, para pembayar pajak di Indonesia yang tidak semua berkesempatan untuk mendaftar ke LPDP. Tidak punya kesempatan itu bisa jadi mereka tidak lulus S1, sehingga tidak bisa mendaftar LPDP karena syarat mendaftar LPDP harus S1 atau S2. Banyak penduduk Indonesia yang bahkan tidak sempat mengenyam pendidikan S1, lulus, SMK, lulus SMA kemudian tidak memperoleh untuk melanjutkan ke pendidikan vokasi D1, D4 ataupun S1. Mereka tidak bisa mendaftar di LPDP, apakah mereka tidak mempunyai hak akan dana yang disetorkan ke LPDP, tentunya sebagai pembayar pajak, mereka mempunyai hak yang sama dengan semua peserta yang lulus seleksi.

Tetapi karena persyaratan mereka tidak bisa bahkan untuk mendaftarpun. Banyak rakyat juga yang tidak punya kesempatan untuk mendapatkan kemewahan, untuk mendaftar LPDP karena satu dan lain hal. Semua adalah rakyat Indonesia yang anda wakili oleh 4.191 orang yang saat ini diterima sebagai calon penerima beasiswa LPDP.

Selanjutnya direktur LPDP mengatakan "Jadi di pundak anda, 4.000an ini mewakili 280 juta rakyat Indonesia yang harus anda perjuangkan bersama-sama dengan alumni LPDP bersama dengan awardee yang lain yang jumlahnya sudah mencapai 45.000 sangat kecil dibandingkan 280 juta rakyat Indonesia. Anda adalah harapan kemajuan mereka, anda adalah harapan  untuk membuat bangsa ini sejahtera. Untuk seluruh rakyat tidak hanya tidak hanya 4000 yang ada di ruangan ini, tidak hanya 45.000 yang memperoleh kesempatan tetapi anda diberi amanah oleh rakyat ini untuk memperjuangkan kemerdekaan, memperjuangkan kemajuan, memperjuangkan keadilan, memperjuangkan kemakmuran untuk seluruh rakyat Indonesia karena dana yang dipakai untuk menyekolahkan anda adalah dana mereka, dana seluruh rakyat Indonesia yang punya hak yang sama bersama kita semua untuk menikmati kemajuan dari bangsa."

Poin tersebut yang ingin ditekankan oleh direktur LPDP. Peserta yang lulus, diharapkan selain beryukur, namun dalam rasa syukur, terdapat tantangan yang besar untuk terus maju di bidang masing-masing agar bangsa ini terus maju dan sejahtera salah satunya dari kontribusi penerima beasiswa LPDP yang kelak akan kembali berbakti di tanah air.

Potensi ekonomi Indonesia

Sebagaimana diketahui, berdasarkan sumber dari Dukcapil Kementrian Dalam Negeri, kini jumlah populasi Indonesia sudah lebih 278 juta jiwa, menurut prediksi para ahli berikut proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di amsa yang akan datang:

  • Ekonomi ke-7 dunia pada tahun 2030 menurut McKinsey Global Institute (2012)
  • Ekonomo ke-5 dunia tahun 2045
  • Ekonomi ke-4 tahun 2050 menurut Pricewaterhouse CooperS (2017)

Indonesia Maju pada tahun 2045 diharapkan memiliki pendapatan minimal  $15.000 dengan syarat unsur-unsur berikut bisa diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya yakni:
•    Tingkat pendidikan dan sumber daya manusia
•    Tingkat kesehatan
•    Tingkat infrastruktur
•    Tingkat adopsi ICT (Information and Communication Technologies)
•    Tingkat inovasi
•    GDP per kapita per tahun

Rasio Penduduk dari Sisi Pendidikan

Ternyata rasio penduduk yang mengenyam pendidikan tinggi di negara kita masih kalah dengan negara-negara ASEAN lainnya apalagi dibanding dengan negara-negara maju. Dalam pemaparannya, direktur LPDP mengatakan bahawa rasio penduduk bergelar S2 dan S3 dari penduduk Indonesia berusia produktif adalah 0,49 persen, masih tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Vietnam (2,43%) yang dijadikan sebagai benchmark dan tertinggal jauh dibanding negara-negara maju (9,8%).

Solusinya, pemerintah melalui LPDP terus mengejar ketertinggalan dengan cara pemberian beasiswa. Negara kita harus memiki mental pejuang dalam mengejar ketertinggalan. Kabar baiknya, dalam 3 tahun terakhir terjadi lonjakan awardee LPDP yang didominasi oleh guru dan dosen, ditambah pegawai pemerintah sebagai garda terdepan dalam pelayanan di sektor publik.

Anda ingin mendaftar sebagai salah satu calon awardee LPDP? Siapkan diri anda untuk mendaftar di gelombang pertama tahun depan. Anda dapat mengunjungi website LPDP Kemenkeu di link ini.

About Kris Mendrofa

Lecturer. Blogger. Technopreneur. Traveller.

0 komentar:

Posting Komentar