Raja Ampat, Papua | Adventure4ever.com |
Nusantara “dikepung” oleh ratusan bahkan mungkin ribuan spot yang sangat cocok buat olahraga selancar (surfing), spot-spot tersebut tersebar di pulau Simeule, Kepulauan Nias, Kepulauan Mentawai, Jawa, Bali, Lombok dan masih banyak pulau lainnya yang bahkan hingga kini spot-spot tersebut masih belum terjamah, belum terindentifikasi saking banyaknya. Spot-spot untuk surfing yang berada di Nusantara, mungkin yang terbanyak di dunia. Nusantara merupakan rumah bagi ribuan etnis dan bahasa.
Nusantara memiliki candi terbesar di dunia yaitu Candi Borobudur, nusantara memiliki wilayah yang masih kental dengan budaya zaman megalitikum yaitu Nias, Nusantara memilik Batik yang sudah diakui dunia. Dan masih banyak status “ter” yang dimiliki nusantara.
Dengan berbagai potensi kekayaan yang dimiliki Nusantara maka tidak berlebihan kalau Nusantara harusnya menikmati kemakmuran yang melimpah. Mengingat luas dan beragam potensi wisatanya, maka “tidak adil” bila Nusantara hanya dinikmati kurang dari 10 juta warga dunia. “Tidak adil” pula bila Malaysia yang mempunyai slogan “Truly Asia” justru “mempecundangi” Nusantara dalam meraup devisa atas 18 juta warga dunia yang mengunjungi negara mereka, 15 juta mengunjungi Thailand, Singapura lebih fantastis lagi, jumlah wisatawan yang mengunjugi negara kota tersebut lebih banyak dari warganya sendiri.
Ironisnya, bila negara-negara mempunyai brand atau slogan wisata yang kuat dan semakin bersemangat mengampanyekan slogal mereka secara global, Nusantara justru masih “galau” mencari slogan wisatanya yang cocok. Tentunya, bila Nusantara meniru Malaysia dengan meminjam kata menjadi “Truly Indonesia”, saya rasa sangat dangkal, Malaysia bukanlah saingan setimpal buat potensi Indonesia.
Maka, menikmati Nusantara dari Sabang sampai Merauke, dari Rote sampai Miangas adalah pilihan terbaik, “pilihan adil” dari warga dunia sebagai ucapan syukur dan apresiasi atas sebuah negara yang bernama Nusantara.
Enjoy Nusantara bisa menjadi slogan yang diperkenalkan republik ini ke dunia luar, namun sebagus dan sekreatif apapun suatu slogan, akan tidak ada artinya bila semua pemangku kepentingan masih setengah hati bahkan ogah memajukan dan memandang potensi pariwisata sebagai sebuah industri.
0 komentar:
Posting Komentar