Kepulauan Nias yang berada di lautan bebas, Samudera Hindia menyimpan keunikan tersendiri. Selain “terisolir”, kepualuan Nias dikenal dengan ombaknya yang ganas sehingga ombak di Nias sangat digemari oleh peselancar profesional. Bila belum merasa peselancar (surfer) profesional rugi deh kalau menenteng papan selancar ke sana.
Mending nikmati kepulauan Nias dari sisi lain misalnya berkunjung ke pedesaan tradisionalnya, berjemur di pantai, menyelam, menikmati budaya megalitik yang masih hidup di sana dan berbagai aktifitas petualangan lainnya.
Cuma karena transportasi dan akomodasi di Nias itu masih terbatas, perlu bersabar ya, jangan jadi turis “cengeng” yang berharap mendapatkan layanan sekelas Bali, sekali-sekali jadi turis petualang…
|
Museum Pusaka Nias (MPN) dilihat dari pantai, MPN merupakan museum satu-satunya di Nias yang dikelola dengan profesional |
|
Kawasan pelabuhan Angin Gunungsitoli yang menghubungkan Nias dengan daratan Sumatera dilihat dari kawasan Laverna |
|
Pantai di belakang Museum Pusaka Nias, berkunjung ke Museum sambil berenang |
|
Kawasan teluk yang berada kira-kira di KM 6 Teluk Dalam menuju pantai Sorake |
|
Pantai yang tenang, tanpa sampah, tanpa rumah warga, benar-benar alami. Semoga gak dirusak manusia dalam waktu cepat |
|
Pantai Lagundri yang berseberangan dengan pantai Sorake |
Lecturer. Blogger. Technopreneur. Traveller.
0 komentar:
Posting Komentar