Normalisasi sungai ini justru mempersempit lebar baik dari sisi kiri maupun kanannya dengan masing-masing sisi berkurang, kurang lebih 1,5 meter, berarti ada 3 meter lebar sungai yang hilang. Ini normalisasi sungai macam apa? Kok justru tambah sempit ya? Alih-alih diperlebar? Pembangunan yang sedikit salah kaprah.
Saya sendiri berpikir, ini cara instant dan menghemat dari sisi anggaran dibanding harus membongkar penahan atau pondasi sebelumnya yang harus memakan biaya maupun waktu yang lama untuk membongkarnya lalu memasang tembok penahan yang baru. Sementara dari sisi kepentingan normalisasi sungai itu sendiri (yang harusnya diperlebar kalau memungkinkan) diabaikan.
Entah argumen apa yang dipakai oleh pihak berwenang sehingga normalisasi sungai-sungai di Jakarta ini justru “menyunat” lebar dari sungai itu sendiri, begitulah….
Sisi sungai di kiri dan kanan berkurang 1,5 meter, berarti ada 3 meter nanti yang hilang “disunat”, alih-alih diperlebar? |
Bayangkan berapa space (lebar) yang hilang dari sungai yang sedang dinormalisasi ini, saya meragukan daya tampung sungai ini ketika hujan, air pasti akan meluber kemana-mana. |
0 komentar:
Posting Komentar