Pesta olahraga antara bangsa-bangsa di Asia Tenggara kini sedang berlangsung di Jakarta – Palembang dan sejauh ini kita patut bangga dengan prestasi yang disumbangkan untuk Merah Putih. Bahkan emas di cabang sepatu roda disapu bersih, luar biasa! Jalan untuk menjadi macan Asia Tenggara terbuka lebar, tren medali yang direbut pasukan Merah Putih cenderung meningkat, jauh di atas negara lainnya. Kini kita optimis, Indonesia bakal juara umum.
Tidak bisa dipungkiri lagi, sepak bola merupakan olahraga favorit di belahan dunia manapun begitu juga di tanah air selain bulu tangkis. Di tengah terpuruknya prestasi tim nasional sepak bola senior di ajang pra piala dunia, tim Garuda Muda atau tim sepak bola yunior U-23 menorehkan prestasi yang luar biasa dengan mencukur tim Kamboja 6-0, mencukur Singapura dengan skor 2-0 dan mengirim pulang tim U-23 Thailand dengan skor 3-1. Kini timnas sepak bola U-23 menatap semifinal, dengan melihat prestasi sepak bola U-23 maka sangat mungkin emas akan diraih di cabang ini.
Minggu tanggal 13 November 2011 kemarin merupakan pesta manis yang dipersembahkan tim sepak bola yunior, saya yang menonton di tribun atas begitu bangga menyaksikan dan bisa bersama sekitar 60.000 orang penonton di stadion Gelora Bung Karno, merayakan tiap gol-gol tim nasional yunior ke gawang lawan. Padahal partai ini baru fase penyisihan grup tetapi antusiasme penonton sangat tinggi, bahkan dari siang sampai sore hari penonton sudah antri di loket-loket pembelian tiket. Calon penonton bervariasi mulai dari remaja, dewasa dan orangtua yang membawa bayi dan anak-anaknya. Terlihat pula beberapa bule ikut menonton dengan menggunakan kostum tim nasional Indonesia tentunya.
Hal ini sangat kontras dengan prestasi tim nasional senior di ajang pra piala dunia, dan kemarin malam tanggal 15/11/2011 ketika melawan tim naisional Iran mungkin merupakan puncak dari keterpurukan tim nasional, kalah dan tidak didatangi ribuan fansnya seperti partai-partai sebelumnya, ini merupakan klimaks dari kekecewaan fans Indonesia atas tim nasional senior. Sepertinya tim nasional senior mendapat “hadiah” balasan dari fans: tidak ditonton karena tidak memberi tontonan memukau apalagi hadiah gol ke gawang lawan, impas titik.
Dalam pertandingan kalah dan menang biasa terjadi, lihatlah tim bulu tangkis nasional Thailand yang mengalahkan tim bulu tangkis beregu putri Indonesia, di atas kertas tim putri Indonesia lebih berpengalaman tetapi kenyataan berkata lain. Walaupun demikian prestasi tidaklah otomatis datang dengan sendirinya, dukungan pemerintah, swasta, masyarakat, fans mutlak dilakukan demi kejayaan dunia olahraga Indonesia. Saatnya Indonesia menjadi macan Asia Tenggara bahkan Asia. Semoga!
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar